Skip to main content

Jogja.

Sepertinya tidak ada habisnya cerita saat aku menginjakan kaki di tempat ini, di setiap sudut sampai ke pelosoknya tersimpan cerita yg terngiang sampai saat ini, esok, dan seterusnya. Walau hanya semalam, walau hanya beberapa jam saja, aku menikmati hari ini. 

Kesederhanaan yg paling aku suka dari kota ini, budaya dan adat istiadat masih kental, walau banyak yg berubah dari kota ini, macet, resto dan hotel mahal dimana-mana. Namun, kesederhaan itu masih ada di warung-warung kecil, angkringan, gudeg lesehan pinggir jalan, juga warung burjo khas sunda yg siap sedia 24 jam. Yang pasti harganya sangat cocok untuk kantong mahasiswa. 

Aku ingin kembali kesini lagi, sekedar melihat keindahan alam dari merapi sampai paris alias parang tritis. Sekedar ngobrol clingak clinguk ngalor ngidul di angkringan. Obrolin politik, ekonomi, sosial, budaya bersama wong cilik. 

Yup, sekian cerita jogja kali ini, kembali ke jakarta, kembali ke rutinitas, kembali kepenatan. 

So long jogja :)

Comments

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Life .. and reality

hampir 3 bulan sudah saya bekerja di perusahaan kecil ini. Yup saya bilang kecil karena hanya ada 5 pegawai yang merupakan anak perusahaan dari perusahaan besar bernama Darmex Group. ada bisikan hati untuk pindah pekerjaan, mencari yang lebih bonafit dan lebih pasti. tapi .. bukan sifat saya untuk berpindah-pindah, walau banyak rintangan pasti saya akan bertahan disini, sampai perusahaan ini besar, sampai proses produksi mulai dilakukan. sampai pabrik mulai berdiri dan semuanya sudah berjalan normal. disini pasti saya cepat tumbuh, jabatan cepat naik. hanya perlu bertahan dan bersabar masuk keluar hutan, eksplorasi awal memang sangat menyebalkan. tetap bersusah2 dulu sebelum bersenang2 kemudian :) saat2 ada di hutan, saat jalan jauh naik turun bukit, tidur di flying camp, mandi bab cuci di sungai yg ada buayanya. kadang aku berfikir .. inikah jalan yg saya pilih? terngiang kerjaan teman2 di jakarta, diatas kursi, di depan komputer, bisa pulang ke kontrakan, bersenda gurau bersama, jala...