Skip to main content

bantul, jogjakarta, gempabumi, dan sebuah perjalanan

2 hari sudah saya bersama rudi, apip, dan pa edi(hari 1) mengelilingi bantul untuk akuisisi data seismik refraksi. sudah 20 titik kami ukur dalam 2 hari dengan spasi kurang lebih 2 km tiap titiknya.
banyak hal yang saya dapatkan darisana, bukan tentang akuisisi kali ini, namun tentang sesuatu yg kita namakan keramahan ..

di setiap titiknya pastiadasaja warga yg menanyakan apa yg sedang kami lakukan? mencari air kah? akan dibuat jalan aspal kah?

kadang susah juga menjelaskan kepada warga yg kebanyakan sudah tua, apalagi jika orang tersebut tidak berbahasa indonesia. saya memang bisa bahasa jawa, namun takut salah karena saya hanya bisa berbahasa jawa yg rada kasar.

mereka ramah2. ciri khas orang desa yang selalu menyambut baik setiap orang asing yg datang kepada mereka, terkadang malah disuguhkan makanan atau minuman.
kita berjalan melintasi kabupaten bantul sampai ke pelosok2 desanya. untuk mencari beberapa titik yg telah terpasang di GPS, suasana asri pedesaan, sawah yg menguning, sungai yg mengalir dan juga makanan khas pedesaan yg membuat saya merasa lebih nyaman berada disana.

namun ..
ada banyak pemandangan yg membuat saya terhentak, kusaksikan bekas puing2 dari suatu bangunan, yg hanya bersisakan lantai.
yup ..
itu adalah bekas dari suatu bangunan(rumah .sekolah,,dll) yg rubuh akibat gempa jogja 27 mei 2006. sebuah tragedi tragis bagi masyarakat jogja di pagi hari, saat masih ada yg terlelap, saat kehidupan hari itu baru dimulai. sebuah cobaan dari Allah SWT. bukan hanya bagi masyarakat jogja, namun bagi semua pendatang yg ada didalamnya.

26 Mei 2006
sayadan rekan2 KMF(keluarga Mahasiswa Fisika) UGM baru saja pulang dari LDK di wanagama, gunung kidul. dan rencana besok pagi akan tanding sepakbola melawan teknik sipil 05 di lapangan SMAN 3 Yogyakarta.

27 Mei 2006
jam 5 pagi saya shalat shubuh, dan jam 6 kurang saya tiduran sambil baca komik doraemon, dan tiba2..

bumi berguncang, terasa getaran besar dan diikuti getaran lainnya, dalam benak saya gunung merapi yg saat itu sedang aktif telah meletus, segera saya naik ke atap kost, dan terlihat merapi tampak tenang2 saja. dalam benak saya gempa tsb biasa2 saja dilihat dari kost dan bangunan sekitar yg aman.

setelah itu saya pergi ke SMA 3 bersama seorang rekan, saya liat banyak korban yg diangkut ke RS sarjito . banyak ambulance lalu lalang, kondisi masyarakat panik, ada yg berteriak "air laut naik.. cepat ke utara!!" insting geophysicist saya langsung jalan membawa saya menuju sungai yg tidak jauh dari sana,,terlihat aliran sungai masih lancar2 saja ke selatan. dan dalam pikiran tidak mungkin air laut bisa sampai ke jogja mengingat ada gunung kidul .atau perbukitan selatan jogja,

mungkin karena trauma akan tragedi tsunami aceh banyak orang2 yg panik. semua orang berlari ke utara ke arah gunung merapi.lho padahal merapi sedang sangat aktif, apalagi ditambah goncangan gempa. saya lihat 2 buah bis yg berisi anak2 SD yg sedang study tour ke jogja menangis semua, banyak orang2 yg minta nebeng ke utara.

malamnya tidak ada rumah makan yg buka, pom bensin hanya ada pertamax dan itu ngantri panjang, semua orang dalam status siaga malam itu,
pada pukul 12 malam saya bersama rekan2 berencana akan membuat sebuah posko bantuan gempa,
dari mulai Rp.0,- lambat laun banyak perusahaan yg mempercayakan bantuannya kepada kita, dimana setiap harinya kita harus menyalurkan 13 truk ke daerah dampak bencana, ada yg kerjasama dengan salah satu provider seluler untuk memberikan layanan telepon gratis,
malam itu saya bertugas di RS sarjito, terlihat korban gempa yg memenuhi seluruh jalan dan lorong di rumah sakit tersebut,

saya salut melihat rekan2 mahasiswa yg jadi relawan disana, ada yg menggotong2 mayat, pasien dll. salut sama mereka yg walau bukan warga jogja namun masih punya empati terhadap musibah ini. tetapi ada juga rekan yg memilih untuk pulang kampung,
tapi kebanyakan teman2 seangkatan ikut membantu posko ini sebagai relawan yg kerja siang dan malam.

salut untuk kalian semua guys.

sekarang jogja sudah bangkit lagi, lebih cepat dari yg diperkirakan, ada teman yg kehilangan keluarganya, ada yg rumahnya hancur rata dengan tanah. sisa2 puing2 itu masih banyak terlihat saat 2 hari ini saya berkeliling bantul dsk. ada rumah yg terlihat baru, dan juga ada rumah yg dibenarkan seadanya.

semoga pulihnya jogja dengan cepat dapat menjadi percontohan bagi daerah yg terkena dampakl bencana di daerah lain,

ingat tidak ada tempat yg aman dimanapun di bumi ini, bencana dari dalam bumi tidak akan pernah dapat diprediksi oleh manusia, bahkan dengan teknologi paling canggih sekalipun.
semua hanya Allah SWT yang tahu kapan akan terjadi.
wallahul alam.

mari kita berintrospeksi diri kita, seberapa jauh kita berempati kepada setiap orang yg membutuhkan, banyak yg berfoya-foya,banyak yg membuang2 hartanya untuk hal2 yg mewah,,tahukan bahwa banyak rakyat ini yg hidup dibawah garis kemiskinan?
bahkan untuk makan saja sulit, apalagi untuk membiayai pendidikan yg harganya sangat tinggi menjulang.
saya salut untuk teman2 yg selalu bekerja keras, untuk meringankan beban orang tua mereka, sangat terharu saat ada rekan yg hidupnya pas2an, dan setelah lulus langsung kerja di perusahaan besar, yang sekarang mempunyai penghasilan yg sangat besar, benar2 hidup harus dimulai dari bawah,

terkadang sebelum kita merasakan kenikmatan dengan harta tahta karir dll, kita harus bekerja keras mulai dari bawah, agar kita belajar untuk merasakan susah, merasakan susahnya hidup untuk menghidupi,
hmm sekian untuk malam ini,
di tanah ini banyak saya dapatkan pelajaran yg berharga tentang kehidupan, yang terkadang membuat saya tidak nyaman saat berada di bandung ..

gut nite ...

Comments

Choker said…
dimana tuh gan akuisisi seismiknya?targetnya apa ya?

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Jogja, di bahumu aku bersandar

 Setelah sekian lama, aku mulai menulis lagi.  iya, akhirnya aku kembali ke kota ini. Jogjakarta, tempat dimana aku mencoba menghindar dan tidak akan kembali kesini lagi, namun.. takdir membawaku kembali kesini, memulai cerita akhir perjalanan kisah hidup yang akan aku jalani sampai dengan akhir hayat. Kota yang tiap sudutnya terdapat cerita dan kenangan. Maka dengan itu saya coba menghindar untuk kembali lagi kesini. kota yang setiap rintik hujan selalu mengingatkan tentang seseorang. tapi itu dulu,  tidak perlu waktu lama kisah ini dibuat, tidak butuh waktu lama untuk memastikan perjalanan yang lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. sekarang aku kembali kesini dengan secercah cerita, buku kosong yang akan aku tulis bersamanya. iya, dia yang selalu ada diujung kamera ku, masuk kedalam video yang entah kenapa sekarang dia ada dan nyata, akan menemaniku, menemani perjalanan ini selanjutnya. Bismillah, semoga semuanya berjalan dengan lancar,  dan semua berjalan sesuai d...