Skip to main content

EMPATI . . .

Tulisan ini hanya sebuah pandangan dari semua pengalaman yang pernah saya alami . . .

kita beranjak dari saat saya kecil, saat itu saya mulai dipercaya meangku beberapa jabatan, karena saya menjadi orang yang selalu aktif di beberapa kegiatan dan beberapa organisasi.

Kita semua terlahir sebagai seorang pemimpin, dan suatu saat kita akan diminta pertanggungjawaban baik oleh manusia dan juga oleh Allah SWT di akhirta kelak. Salah satu sifat yang ingin saya tekankan disini adalah "empati". yup empati kepada semua orang, walaupun orang itu lebih tua atau lebih muda, walaupun orang itu adalah atasan atau bawahan kita.

Kita harus belajar menghormati semua orang, mulai dari kawan seangkatan, guru, kepala sekolah, karyawan, bahkan sampai pedagang juga para pembantu di sekolah. Tukang sapu, satpam, Cleaning service, dll. dan saya lebih menikmati saat ngobrol dan bercerita kepada mereka, tentang sulitnya birokrasi, tentang beberapa kejadian di sekolah, atau bahkan tentang gosip yang beredar disekitar sekolah. Hal kecil ini yang membuat saya masih kenal dan akrab bersama mereka walau sudah lulus lebih dari 8 tahun. Hal yang paling mengecewakan adalah saat para petinggi osis tidak dikenali oleh orang-orang kecil seperti mereka. huff..

belajar menghargai dan menghormati semua orang tanpa terkecuali, walau ia musuhmu, walau kamu punya masalah dengan dia, walaupun umur dia jauh diatas kamu, walaupun dia bawahan kamu. dan walaupun2 yang lain. Mengapa kita hormat pada atasan kita, sedangkan pada bawahan yang jauh sekali jabatannya dengan kita, kita malah kadang tidak menghargai mereka ..

salut pada pemimpin bangsa yang mau turun kebawah, jauh dari rasa nyaman untuk bertemu rakyatnya, untuk selalu menghargai semua lapisan ekonomi yang dia pimpin. Sangat jarang kita temui orang seperti itu.

cukup sekian bacot saya sore ini. semoga menjadi pembelajaran bagi saya pribadi dan kita semua :)

Comments

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Jogja, di bahumu aku bersandar

 Setelah sekian lama, aku mulai menulis lagi.  iya, akhirnya aku kembali ke kota ini. Jogjakarta, tempat dimana aku mencoba menghindar dan tidak akan kembali kesini lagi, namun.. takdir membawaku kembali kesini, memulai cerita akhir perjalanan kisah hidup yang akan aku jalani sampai dengan akhir hayat. Kota yang tiap sudutnya terdapat cerita dan kenangan. Maka dengan itu saya coba menghindar untuk kembali lagi kesini. kota yang setiap rintik hujan selalu mengingatkan tentang seseorang. tapi itu dulu,  tidak perlu waktu lama kisah ini dibuat, tidak butuh waktu lama untuk memastikan perjalanan yang lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. sekarang aku kembali kesini dengan secercah cerita, buku kosong yang akan aku tulis bersamanya. iya, dia yang selalu ada diujung kamera ku, masuk kedalam video yang entah kenapa sekarang dia ada dan nyata, akan menemaniku, menemani perjalanan ini selanjutnya. Bismillah, semoga semuanya berjalan dengan lancar,  dan semua berjalan sesuai d...