Sepertinya tidak ada habisnya cerita saat aku menginjakan kaki di tempat ini, di setiap sudut sampai ke pelosoknya tersimpan cerita yg terngiang sampai saat ini, esok, dan seterusnya. Walau hanya semalam, walau hanya beberapa jam saja, aku menikmati hari ini.
Kesederhanaan yg paling aku suka dari kota ini, budaya dan adat istiadat masih kental, walau banyak yg berubah dari kota ini, macet, resto dan hotel mahal dimana-mana. Namun, kesederhaan itu masih ada di warung-warung kecil, angkringan, gudeg lesehan pinggir jalan, juga warung burjo khas sunda yg siap sedia 24 jam. Yang pasti harganya sangat cocok untuk kantong mahasiswa.
Aku ingin kembali kesini lagi, sekedar melihat keindahan alam dari merapi sampai paris alias parang tritis. Sekedar ngobrol clingak clinguk ngalor ngidul di angkringan. Obrolin politik, ekonomi, sosial, budaya bersama wong cilik.
Yup, sekian cerita jogja kali ini, kembali ke jakarta, kembali ke rutinitas, kembali kepenatan.
So long jogja :)
Comments