Skip to main content

NINERS,The Story So Far (2002 - 2010)


Perkenalkan saya Qoudar Ramdhani, saya masuk ke 9 pada tahun 2002, saat pertama kali masuk ke sekolah ini kesan saya adalah adanya 'kebebasan',terlihat dari dinding pagar parkir motor sampai ke WC nya dihiasi oleh lukisan tangan atau yg kerennya disebut Graffiti. Sekolah ini sangat rindang, pohon dimana-mana,tumbuhan hijau menghiasi setiap sudutnya.
Awal SMA saya mengikuti OSIS, dengan berbagai kegiatan didalamnya, pada awal tahun akhir tahun 2002 baru pertama kali diadakan perayaan HUT SM
AN 9 Bandung yg jatuh pada tanggal 20 oktober 2010, perayaan yg saya kira cukup sederhana, dan pada saat itu juga dilakukan penyerahan sumbangan dari panitia PANKREAS 4 yg diketuai oleh kang Rainer dan teh Qori sebagai ketua OSIS-nya berupa satu set alat drum,perlu dicatat pankreas 4 ini sangat sukses lho. :)
Cerita akan saya bagi menjadi beberapa bagian,
let the story begin :

Lingkungan Sekolah
Pada awal saya masuk,sangat jauh berbeda dengan sekolah saat ini, kantin di sebelah perpustakaan belum ada, para pedagang berjejer di lorong depan Ruang Shawaraga, dan di depan ruang kertas. lalu pada tahun 2003 awal kantin selesai dibangun, ruang OSIS pun pindah karena RO yg dulu dirombak untuk perluasan perpustakaan, dan pindah ke RO sekarang yg dahulunya adalah warung. pembatan tembok untuk parkiran belum ada, dan seperti biasa banjir sering melanda, khususnya kelas bawah(dahulu bernama 1-E 1-F) kelas sebelah timur WC. sayapun pernah merasakan libur 2 kali gara2 kon
disi kelas yg tidak memungkinkan, hehe.
Berbagai perubahan banyak terjadi di SMAN 9 bandung, seiring dengan bertambahnya waktu sesuai dengan kebutuhan yg lebih penting, ruangan kelas bawah dinaikan agar tidak terkena banjir, dibangun kembali beberapa kelas untuk menunjang KBM yg lebih baik. Kebutuhan2 lain seperti LCD projector, Lab.
komputer juga dibenahi, dan yg paling mencolok adalah taman yg dirubah fungsi menjadi lahan parkir. sangat disayangkan namun ini juga merupakan kebutuhan yg sangat mendesak, mengingat parkiran sudah tidak cukup untuk menampung motor siswa, mungkin siswa sekarang banyak yg membawa motor, berbeda dengan jaman dahulu.



Comments

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Jogja, di bahumu aku bersandar

 Setelah sekian lama, aku mulai menulis lagi.  iya, akhirnya aku kembali ke kota ini. Jogjakarta, tempat dimana aku mencoba menghindar dan tidak akan kembali kesini lagi, namun.. takdir membawaku kembali kesini, memulai cerita akhir perjalanan kisah hidup yang akan aku jalani sampai dengan akhir hayat. Kota yang tiap sudutnya terdapat cerita dan kenangan. Maka dengan itu saya coba menghindar untuk kembali lagi kesini. kota yang setiap rintik hujan selalu mengingatkan tentang seseorang. tapi itu dulu,  tidak perlu waktu lama kisah ini dibuat, tidak butuh waktu lama untuk memastikan perjalanan yang lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. sekarang aku kembali kesini dengan secercah cerita, buku kosong yang akan aku tulis bersamanya. iya, dia yang selalu ada diujung kamera ku, masuk kedalam video yang entah kenapa sekarang dia ada dan nyata, akan menemaniku, menemani perjalanan ini selanjutnya. Bismillah, semoga semuanya berjalan dengan lancar,  dan semua berjalan sesuai d...