hari ini sungguh bermakna .. seharian membantu kawan untuk akuisisi data seismik desekitar bantul. di beberapa titik di seluruh bantul,
terik matahari yang menyinari, membuat keringat mengucur deras, muka lusuh, badan kumel, walau belum mandi . tapi tancap gan !!!
pengukuran yang masuk2 ke pelosok desa, mengingatkan saya akan gempa 21 mei 2006. hari yang tidak akan pernah saya lupakan, bumi bergoyang, dan jogja pun menangis. sudah setaun saya tidak jalan2 ke bantul, semenjak terakhir saat2 KKN di imogiri.
masih terlihat jelas bekas2 gempa 27 mei, banyak bangunan yang baru setengah jadi,, ataupun bekas suatu bangunan di suatu lahan .. yang terlihat jelas jika si empunya tidak bisa membangun rumah. bantuan dari pemerintah pun hanya seadanya. ironis dan inilah kenyataan.
saya sering ngobrol2 dengan mereka, suka duka saat gempa terjadi ,, dan tentang beberapa sanak keluarga yg telah tiada. juga salah seorang teman KKN saya yg bercerita tentang ibu nya yg meninggal karena gempa, air mata terurai jelas dari matanya, kita hanya bisa mendengar, dan bersimpatik atas apa yg terjadi padanya.
saya sangat menyukai kawasan pedesaan, asri sejuk tidak ada macet polusi atau apapun itu yg biasa kita dapatkan di kota. namun tahukah anda jika tidak semua orang bisa hidup di desa. kebiasaan hidup mewah yg didaptkan di kota, membuat teman kuliah saya tidak betah hidup di tempat KKN . kadang makanan yg tidak sesuai,atau untuk tidur yg beralaskan lantai aja susah.
mungkin banyak orang yg biasa hidup enak, dia belum pernah merasakan hidup susah seperti kebanyakan masyarakat indonesia. disaat ada sekumpulan pemuda asik2nya berdugem ria, atau pesta miras yg menghabiskan uang jutaan .. dilain sisi banyak pemuda indonesia yang putus sekolah, yang berusaha banting tulang untuk melunasi biaya kuliah... biaya kuliah di UGM hanya 1,85 per semester. tapi buat sebagian orang itu sangat lah berat, sehingga mereka mencari penghasilan tambahan, ada yang jaga warnet, jaga wartel, jadi panitia pameran, atau dagang ini itu. yang pasti jangan sampai ada yg berbuat maksiat.
rada ngalor ngidul malam ini,,, maklum tadi siang cape minta ampun.. sudah lama tidak berpanas2 ria seharian. hari ini masih nunggu jawaban panggilan Tugas Akhir di P3GL bandung. akhirnya saya bisa hidup di bdg walau dengan satu alasan. dan juga satu tujuan tentunya.
kadang sulit,,tapi kadang juga teramat sulit.
tapi selalu ada jalan,walau jalan itu bukan jalan lurus, tapi jalan berkelok yg sangat susah dilewati.
sekian dari saya .. see you ..
terik matahari yang menyinari, membuat keringat mengucur deras, muka lusuh, badan kumel, walau belum mandi . tapi tancap gan !!!
pengukuran yang masuk2 ke pelosok desa, mengingatkan saya akan gempa 21 mei 2006. hari yang tidak akan pernah saya lupakan, bumi bergoyang, dan jogja pun menangis. sudah setaun saya tidak jalan2 ke bantul, semenjak terakhir saat2 KKN di imogiri.
masih terlihat jelas bekas2 gempa 27 mei, banyak bangunan yang baru setengah jadi,, ataupun bekas suatu bangunan di suatu lahan .. yang terlihat jelas jika si empunya tidak bisa membangun rumah. bantuan dari pemerintah pun hanya seadanya. ironis dan inilah kenyataan.
saya sering ngobrol2 dengan mereka, suka duka saat gempa terjadi ,, dan tentang beberapa sanak keluarga yg telah tiada. juga salah seorang teman KKN saya yg bercerita tentang ibu nya yg meninggal karena gempa, air mata terurai jelas dari matanya, kita hanya bisa mendengar, dan bersimpatik atas apa yg terjadi padanya.
saya sangat menyukai kawasan pedesaan, asri sejuk tidak ada macet polusi atau apapun itu yg biasa kita dapatkan di kota. namun tahukah anda jika tidak semua orang bisa hidup di desa. kebiasaan hidup mewah yg didaptkan di kota, membuat teman kuliah saya tidak betah hidup di tempat KKN . kadang makanan yg tidak sesuai,atau untuk tidur yg beralaskan lantai aja susah.
mungkin banyak orang yg biasa hidup enak, dia belum pernah merasakan hidup susah seperti kebanyakan masyarakat indonesia. disaat ada sekumpulan pemuda asik2nya berdugem ria, atau pesta miras yg menghabiskan uang jutaan .. dilain sisi banyak pemuda indonesia yang putus sekolah, yang berusaha banting tulang untuk melunasi biaya kuliah... biaya kuliah di UGM hanya 1,85 per semester. tapi buat sebagian orang itu sangat lah berat, sehingga mereka mencari penghasilan tambahan, ada yang jaga warnet, jaga wartel, jadi panitia pameran, atau dagang ini itu. yang pasti jangan sampai ada yg berbuat maksiat.
rada ngalor ngidul malam ini,,, maklum tadi siang cape minta ampun.. sudah lama tidak berpanas2 ria seharian. hari ini masih nunggu jawaban panggilan Tugas Akhir di P3GL bandung. akhirnya saya bisa hidup di bdg walau dengan satu alasan. dan juga satu tujuan tentunya.
kadang sulit,,tapi kadang juga teramat sulit.
tapi selalu ada jalan,walau jalan itu bukan jalan lurus, tapi jalan berkelok yg sangat susah dilewati.
sekian dari saya .. see you ..
Comments