Skip to main content

bantul,, 13 maret 2010

hari ini sungguh bermakna .. seharian membantu kawan untuk akuisisi data seismik desekitar bantul. di beberapa titik di seluruh bantul,
terik matahari yang menyinari, membuat keringat mengucur deras, muka lusuh, badan kumel, walau belum mandi . tapi tancap gan !!!

pengukuran yang masuk2 ke pelosok desa, mengingatkan saya akan gempa 21 mei 2006. hari yang tidak akan pernah saya lupakan, bumi bergoyang, dan jogja pun menangis. sudah setaun saya tidak jalan2 ke bantul, semenjak terakhir saat2 KKN di imogiri.
masih terlihat jelas bekas2 gempa 27 mei, banyak bangunan yang baru setengah jadi,, ataupun bekas suatu bangunan di suatu lahan .. yang terlihat jelas jika si empunya tidak bisa membangun rumah. bantuan dari pemerintah pun hanya seadanya. ironis dan inilah kenyataan.

saya sering ngobrol2 dengan mereka, suka duka saat gempa terjadi ,, dan tentang beberapa sanak keluarga yg telah tiada. juga salah seorang teman KKN saya yg bercerita tentang ibu nya yg meninggal karena gempa, air mata terurai jelas dari matanya, kita hanya bisa mendengar, dan bersimpatik atas apa yg terjadi padanya.

saya sangat menyukai kawasan pedesaan, asri sejuk tidak ada macet polusi atau apapun itu yg biasa kita dapatkan di kota. namun tahukah anda jika tidak semua orang bisa hidup di desa. kebiasaan hidup mewah yg didaptkan di kota, membuat teman kuliah saya tidak betah hidup di tempat KKN . kadang makanan yg tidak sesuai,atau untuk tidur yg beralaskan lantai aja susah.

mungkin banyak orang yg biasa hidup enak, dia belum pernah merasakan hidup susah seperti kebanyakan masyarakat indonesia. disaat ada sekumpulan pemuda asik2nya berdugem ria, atau pesta miras yg menghabiskan uang jutaan .. dilain sisi banyak pemuda indonesia yang putus sekolah, yang berusaha banting tulang untuk melunasi biaya kuliah... biaya kuliah di UGM hanya 1,85 per semester. tapi buat sebagian orang itu sangat lah berat, sehingga mereka mencari penghasilan tambahan, ada yang jaga warnet, jaga wartel, jadi panitia pameran, atau dagang ini itu. yang pasti jangan sampai ada yg berbuat maksiat.

rada ngalor ngidul malam ini,,, maklum tadi siang cape minta ampun.. sudah lama tidak berpanas2 ria seharian. hari ini masih nunggu jawaban panggilan Tugas Akhir di P3GL bandung. akhirnya saya bisa hidup di bdg walau dengan satu alasan. dan juga satu tujuan tentunya.
kadang sulit,,tapi kadang juga teramat sulit.
tapi selalu ada jalan,walau jalan itu bukan jalan lurus, tapi jalan berkelok yg sangat susah dilewati.

sekian dari saya .. see you ..

Comments

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Jogja, di bahumu aku bersandar

 Setelah sekian lama, aku mulai menulis lagi.  iya, akhirnya aku kembali ke kota ini. Jogjakarta, tempat dimana aku mencoba menghindar dan tidak akan kembali kesini lagi, namun.. takdir membawaku kembali kesini, memulai cerita akhir perjalanan kisah hidup yang akan aku jalani sampai dengan akhir hayat. Kota yang tiap sudutnya terdapat cerita dan kenangan. Maka dengan itu saya coba menghindar untuk kembali lagi kesini. kota yang setiap rintik hujan selalu mengingatkan tentang seseorang. tapi itu dulu,  tidak perlu waktu lama kisah ini dibuat, tidak butuh waktu lama untuk memastikan perjalanan yang lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. sekarang aku kembali kesini dengan secercah cerita, buku kosong yang akan aku tulis bersamanya. iya, dia yang selalu ada diujung kamera ku, masuk kedalam video yang entah kenapa sekarang dia ada dan nyata, akan menemaniku, menemani perjalanan ini selanjutnya. Bismillah, semoga semuanya berjalan dengan lancar,  dan semua berjalan sesuai d...