Skip to main content

biarlah semua mengalir apa adanya




sesuatu akan sangat berharga justru saat kita kehilangannya. selalu ada cerita dan juga makna dibaliknya, dan penyesalan akan hadir sesudahnya.

regret?
kadang ada yang menangisi, ada yang nangis biasa atau juga yang menangis terharu. terlalu dalam meratapi apa yang telah terjadi.
kadang juga ada yang menganggap biasa, dan juga ada yang sama sekali tidak peduli akan apa yang telah terjadi.

manusia dengan segala keterbatasannya hanya bisa berusaha dan juga berdoa, hanya Dia lah yang menentukan, ada yang berhasil, sukses namun ada juga yang gagal.
saat kita sukses ada yang bersyukur atas nikmatNya, ada yang malah berhura-hura, berpesta pora akan keberhasilannya.
yang gagal ada yang shock, tersesak, meratapi, tapi ada yang ikhtiar, ber tawakal kepadaNya atas cobaan yang menerpa dirinya.

haruskan kita berhura-hura? menghabiskan apa yang kita punya hanya dengan sekejap mata, atau membeli sesuatu yg kurang berharga, atau berpesta pora, ada yang clubbing, ada yang menenggak minuman keras. bukankah masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan. yang masih berada di bawah garis kemiskinan??

kujalani hari di lingkungan yang berbeda, bukan di kota besar, tapi di kota budaya yang penuh dengan keramahtamahan masyarakatnya, yang saling membantu walau kita tidak saling begitu kenal. bukan orang-orang yang egois dimana uang selalu berbicara, dan kegoisan yang lainnya.
macet? itulah salah satu ciri di perkotaan, kadang semua pengendara egois untuk saling berebut jalan.motor2 mengambil jalur di arah berlawanan, ada yang menyerobot lampu merah.

aku lalui dan mencoba hidup di lingkungan berbeda, lingkungan yang benar2 asri dan juga jauh dari kebisingan dan keegoisan masayrakat kota.
yup, aku pernah menjalani hidup di beberapa desa. dari aceh sampai kediri, hanya satu kesimpulannya. budaya nya masih kental,saling tolong menolong, kerja bakti, saling mengenal satu desa, dll. mereka hidup sederhana, apa adanya.
kerja keras yang mereka lakukan untuk sekedar sesuap nasi, ataupun bertahan hidup atau juga membiayai kebutuhan sekolah anak2 mereka. penuh lika-liku.

tapii .. pada saat KKN,,ada juga yang hidup dibawah garis kemiskinan. sangat iba aku melihatnya, hanya bisa berdoa. tapi yang aku lihat jika dia hidup bahagia, tidak ada satupun raut kesedihan di mukanya. yupp, dia biasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. perjuangan keras kehidupan. gempa jogja yg meluluhlantakkan rumahnya, dan merengut orang2 yang disayanginya, sambil berlinang beliau ceritakan kisahnya. tapi setelah itu tersirat raut bahagia dan ikhlas di matanya.

disini aku sadar, bukan dengan kemudahan kita jalani hidup, kita harus memulai dari bawah. sebelum aku jadi operator sebuah survey geofisika, aku harus menjadi porter. yup porter adalah seorang yg tugasnya bawa2 alat. sebagai kacung istilah kasarnya, sebelum menjadi ketua osis aku menjadi pesuruh2, waktu libas harus turun ke sungai untuk ngambil bola, harus dimarahin anak kelas 3 saat jadi wasit.

hidup dimulai dari bawah,, dan juga dijalan berliku tentunya. bukan dijalan lurus dengan segala kemudahan yang ada segalanya. dan semua suka duka, perjuangan di masa2 susah yang akan kita ceritakan kepada anak cucu kita kelak. bukan cerita saat2 bahagia penuh kemudahan.

sudah hampir 5 tahun aku menjalani kuliah di perantauan, banyak asam garam suka duka yang aku temukan. sudah banyak tempat di penjuru indonesia saya kejar, dan darisana banyak saya dapatkan makna yang insya Allah berguna bagi hidup saya.

dan inilah yang akan saya ceritakan kepada anak cucu kelak :)



Comments

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Jogja, di bahumu aku bersandar

 Setelah sekian lama, aku mulai menulis lagi.  iya, akhirnya aku kembali ke kota ini. Jogjakarta, tempat dimana aku mencoba menghindar dan tidak akan kembali kesini lagi, namun.. takdir membawaku kembali kesini, memulai cerita akhir perjalanan kisah hidup yang akan aku jalani sampai dengan akhir hayat. Kota yang tiap sudutnya terdapat cerita dan kenangan. Maka dengan itu saya coba menghindar untuk kembali lagi kesini. kota yang setiap rintik hujan selalu mengingatkan tentang seseorang. tapi itu dulu,  tidak perlu waktu lama kisah ini dibuat, tidak butuh waktu lama untuk memastikan perjalanan yang lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. sekarang aku kembali kesini dengan secercah cerita, buku kosong yang akan aku tulis bersamanya. iya, dia yang selalu ada diujung kamera ku, masuk kedalam video yang entah kenapa sekarang dia ada dan nyata, akan menemaniku, menemani perjalanan ini selanjutnya. Bismillah, semoga semuanya berjalan dengan lancar,  dan semua berjalan sesuai d...