Skip to main content

jogjakarta ...


jogjakarta ...
itulah tempat dimana saya mengadu nasib ..
memperpanjang jenjang belajar di kota orang. tempat dimana style dan gaya hidup tidak begitu berpengaruh disini.

Berbeda dengan bandung yang sangat modis dan penuh dengan gaya hidup yang menurut saya menengah keatas.
berawal dari ajakan seorang teman pas kelas 3 SMA untuk mengikuti Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada, dan juga dorongan dari seorang pujaan hati saat itu, saya memantapkan diri untuk menyongsong masa depan di kota ini. Sore itu saya bersama seorang teman bertolak ke jogja untuk melakukan pendaftaran ulang UM UGM 2005. dengan kereta Bisnis Mutiara Selatan pukul 17.00 di stasiun bandung, .. mencoba untuk menjulang dan memulai sebuah kisah disana. sampai di jogja pukul 01.00 pagi saya di jemput oleh saudara kawan saya dan menginap dirumahnya. paginya kami masuk ke Grha Sbha Prmana. dengan sedikit trik kami bisa langsung daftar ulang tanpa harus mengantri, setelahnya saya mulai keliling jogja, mulai dari makam raja imogiri di kota gede, sampai ke tempat yg belum saya kenal saat itu. itulah pertama kali pergi ke kota jogja ..

semua telah berlalu .. 4 tahun sudah saya mengalami manis pahit asam garam di kota ini, mulai dari bencana gempa bumi jogja 27 mei,, dan kenangan semasa menjadi relawan gempa..
disini saya sadar,,banyak saudara-saudara kita yang hidup sederhana ... tapi anehnya banyak juga saudara-saudara kita yg sering berhura-hura dalam melakukan sesuatu, disaat jogja dilanda gempa, disaat isak tangis menangisi saudara2 yang harus meninggalkan dunia ini. masih ada yang berhuura-hura .. masih ada yg mementingkan hidupnya sendiri .. hmm .. ironis memang. namun yg saya salutkan, jogja mulai bangkit. ramah tamahnya orang desa,budaya yang sangat melekat dalam diri orang jogja membuat jogja dapat bangkit dengan cepat. warga jogja sangat berhati ramah, tidak ada genk motor yg sering melakukan kriminal seperti di kota bandung. berkeliling kota tengah malam sampai pagi buta pun aman2 saja disini. tidak ada kemacetan yang sering melanda kota2 besar,,dan yg lebih penting suasana nya yg membuat kita sangat ingin kembali untuk ke kota ini. tempat nongkrong favorit bukan di mall2. bukan di resto2, bukan pula di pub atau diskotik.

tempat2 favorit di jogja adalah angkringan, ataupun lesehan di pinggir jalan. suasananya yg khas dan sangat ramah tentunya,dan yang penting harga yang sangat murah.
tidak ada egois ..tidak ada ingin menang sendiri .. semua ramah disini, sebuah ciri khas kota yg memiliki budaya yg sangaat tinggi dan dengan teguh memegang adat itu, dan warga disini sangat patuh pada pemimpinnya.. pada sultan.

jogja bukan tempat untuk hidup lama dan ditinggali,, tetapi jogja adalah tempat untuk suatu saat kita akan kembali, menikmati sejenak keramahan masayarakat jogja ..
disini yang membuat saya lebih mengerti arti kehidupan, disini yang membuat saya untuk lebih menghargai seseorang, disini yang membuat saya belajar untuk hidup sederhana.. tidak perlu mewah, tidak perlu berhura-hura .. membuat lebih mandiri dengan selalu berusaha dengan keras.. dan juga tanpa pamrih. hidup adalah sebuah perjuangan tanpa henti .. namun harus dijalani dengan jalan yg terjal .. bukan jalan lurus mudah dilewati. dan suatu saat .. aku pasti akan kembali ke kota ini.

Comments

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Jogja, di bahumu aku bersandar

 Setelah sekian lama, aku mulai menulis lagi.  iya, akhirnya aku kembali ke kota ini. Jogjakarta, tempat dimana aku mencoba menghindar dan tidak akan kembali kesini lagi, namun.. takdir membawaku kembali kesini, memulai cerita akhir perjalanan kisah hidup yang akan aku jalani sampai dengan akhir hayat. Kota yang tiap sudutnya terdapat cerita dan kenangan. Maka dengan itu saya coba menghindar untuk kembali lagi kesini. kota yang setiap rintik hujan selalu mengingatkan tentang seseorang. tapi itu dulu,  tidak perlu waktu lama kisah ini dibuat, tidak butuh waktu lama untuk memastikan perjalanan yang lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. sekarang aku kembali kesini dengan secercah cerita, buku kosong yang akan aku tulis bersamanya. iya, dia yang selalu ada diujung kamera ku, masuk kedalam video yang entah kenapa sekarang dia ada dan nyata, akan menemaniku, menemani perjalanan ini selanjutnya. Bismillah, semoga semuanya berjalan dengan lancar,  dan semua berjalan sesuai d...