Skip to main content

LIBAS !!! 9 football league

LIBAS !!!
itulah salah satu Program Kerja OSIS SMAN 9 Bandung, yang merupakan liga sepakbola antar kelas dalam intern SMAN 9 Bandung, libar dimulai pada tahun 2001 yang saat itu dilaksanakan di Lapangan Sriwijaya, KOTIF Cimahi, tahukah anda dimana itu?

Lapangan Sriwijaya cimahi berada di wilayah PUSDIK milik TNI AD,,sangat jauh memang dari lokasi SMAN 9 namun itu tidak mengurangi semangat siswa dan para suporter untuk memeriahkan kegiatan ini. Gengsi yang sangat tinggi antar kelas, demi memperebutkan juara 1 dan juga gelar top score !! kondisi lapangan yang biasa saja, tidak mengurangi semangat anak-anak untuk bertanding, dipimpin wasit dan hakim garis oleh siswa sendiri, wasit biasanya dari kelas 2 atau 3, dan hakim garis dari kelas 1. terkadang ada protes keras terhadap wasit dan hakim garis, terkadang ada juga gesekan antara mereka(namanya anak muda).

LIBAS diadakan dengan sistem setengah kompetisi, dengan babak penyisihan dengan sistem 'round robin', lalu dua tim terbaik masing-masing group berhak lolos ke babak knock out,dan final serta perebutan tempat ke 3 biasanya diadakan di lapangan yang lebih elite.

dari tahun 2001 sampai 2003 babak penyisihan diadakan di lapangan sriwijaya, pada tahun 2004 lapangan sriwijaya sudah tidak dapat digunakan kembali, dikarenakan akan segera dibangun pasar antri baru dan juga markas TNI yang baru. OSIS pun sempat kelimpungan untuk mencari tempat baru, mengingat susahnya mencari lapangan di Bandung dengan harga pas-pasan. Sebagai informasi anggaran dari APBO OSIS untuk LIBAS tahun tersebut 'hanya' Rp. 1.500.000,- ditambah biaya pendaftaran tiap kelas sebesar Rp.50.000,- . dengan biaya tersebut OSIS harus mampu mengadakan liga, akhirnya kami mencoba di lapangan PAKSI, Sukagalih. namun biaya yg membengkak dan juga jadwal yang didapat bentrok dengan penggunaan lapangan tersebut, akhirnya sebagian pertandingan dipindah ke lapangan pamoyanan, pasteur. mungkin tidak begitu bagus lapangannya mengingat berada di sekitar pemukiman, dan kick off goal pun sangat sering terjadi.

akhirnya pada tahun 2005 LIBAS dipindah ke lapangan Universitas Nurtanio, bandung yang letaknya tidak jauh dari SMAN 9. Perlu diketahui bahwa APBO OSIS pada angkatan ini meningkat pesat dan anggaran untuk libas pun sangat banyak, Rp.3.000.000,- dari APBO dan Rp. 2.000.000 dari APBS. dengan biaya sewa lapangan nurtanio dimana sekali main di nurtanio = biaya satu bulan di lapangan sriwijaya. untuk anggaran sekarang ini saya belum tahu menahu, Saat ini LIBAS dilaksanakan di lapangan BENGHAR, sangat representatif karena dekat dengan 9.

Untuk partai final pernah diselenggarakan di beberapa tempat, seperti di lapangan KPAD, geger kalong, lapangan SABUGA ITB, dan lapangan UPI Bandung.

Untuk tahun-tahun awal kelas IPS sangat merajai LIBAS, namun untuk tahun-tahun terakhir kelas IPA mulai unjuk gigi. ada tawa, tangis, bahagia, kesal, sedih dan semuanya bercampus di LIBAS, ada yang kecewa saat gagal mencetak goal, ada yang marah karena diberi kartu kuning/merah, ada yang emosi saat bertanding, ada yang sedih karena peluang di depan mata melayang, ada juga yang tambah semangat karena saat bermain dilihat oleh kaum hawa. semua campur aduk, ada tangis bahagia saat menjadi juara, yang pasti gelar yang bisa disebut "scudetto" merupakan gengsi tiap kelas.

berikut juara-juara libas:

2001 3 IPS 4 Vs 3 IPS 5 2-1
2002 3 IPS 4
2003 3 IPS 4 Vs 3 IPS 3 score 1-0 (lap. KPAD)
2004 3 IPS 3 Vs 3 IPS 1 score (sabuga)
2005 3 IPS 1 Vs 3 IPS 2 score 2-1 (lap. UPI)
2006 3 IPS 1
2007 12 IPA 4
2008 12 IPS 3 Vs 12 IPS 1
2009 12 IPS 1 Vs 12 IPA 1 2-2 (adu pinalti) (sabuga)
2010 12 IPA 4 Vs 3 IPA 3 score 2-2 (adu pinalti) (lap.UPI)

(admin belum menghimpun semua data tentang juara-juaranya, dimohon bagi yang masih ingat, dan juga apabila artikel diatas terdapat kesalahan mohon koreksinya, terima kasih)

Comments

Popular posts from this blog

PENGAMEN JALANAN - ADZAN TELAH BERKUMANDANG

*** Ternyata begitu berat Jalankan sgala printah-Mu Begitu banyak rintangan Tuk menghadapkan wajah ke hadirat-Mu Tuhan Indahnya, dunia ini Membuat aku terlena Bekerja terus bekerja Tak kenal waktu dan tak kenal lelah Gema adzan subuh, aku lelap tertidur Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja Gema adzan ashar, aku geluti dunia Tuhan, pantaskah sorga untukku Gema adzan maghrib, aku di perjalanan Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan Tak pernah lagi kubaca firman-Mu Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu Begitu besar kasih dan sayang-Mu Begitu banyak limpahan karuniamu Aku yang sombong dan aku yang lalai Tuhan, pantaskah sorga untukku Petikan lirik dari salah satu lagu pengamen jalanan, pertama kali denger di bis kota saat ngantor di ibukota, saat bulan ramadhan. begitu menyayat hati, begitu menyentuh hati.. Mari kita renungkan, mari kita introspeksi diri, dari keseharian sibuknya kita kerja, sempatkah kita untuk beribadah kepada-Nya ? Terima kasih pengamen jalanan itu mengingatkan kita semua, ...

Eksplorasi Emas Sumbawa

15 Juni 2015 Setelah pemanasan metode-metode geofisika di acaranya angkatan 2011, saya bertolak ke sumbawa. Perjalanan dimulai dari CGK - LOP dengan pesawat udara selama 1 jam 40 menit, dilanjutkan dengan pesawat ATR menuju pulau sumbawa selama 30 menit. Malamnya saya menginap di mess PAMA Sumbawa. Bandara International Lombok Hanya bisa menatap Gili dari udara :( 16 Juni 2015 Pukul 9 pagi kami sudah bertolak ke Desa Lebangkar, menggunakan Mobil Double gardan, sebelumnya kami mampir ke pasar untuk membeli sebagian logistik yg akan kami bawa ke lokasi. Perjalanan kesana kami ditemani oleh 2 orang TNI yang kebetulan akan berangkat untuk berjaga-jaga di lokasi Camp Eksplorasi, Namanya bapak Ainul Yakin, asli sumbawa dengan istrinya seorang muallaf berasal dari kota medan, yang kedua adalah bapak Daud, beliau asli NTT.  Membutuhkan 5 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Lebangkar, jalanan yang jelek membuat perjalanan begitu lama. Savana!! dengan kuda y...

Jogja, di bahumu aku bersandar

 Setelah sekian lama, aku mulai menulis lagi.  iya, akhirnya aku kembali ke kota ini. Jogjakarta, tempat dimana aku mencoba menghindar dan tidak akan kembali kesini lagi, namun.. takdir membawaku kembali kesini, memulai cerita akhir perjalanan kisah hidup yang akan aku jalani sampai dengan akhir hayat. Kota yang tiap sudutnya terdapat cerita dan kenangan. Maka dengan itu saya coba menghindar untuk kembali lagi kesini. kota yang setiap rintik hujan selalu mengingatkan tentang seseorang. tapi itu dulu,  tidak perlu waktu lama kisah ini dibuat, tidak butuh waktu lama untuk memastikan perjalanan yang lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. sekarang aku kembali kesini dengan secercah cerita, buku kosong yang akan aku tulis bersamanya. iya, dia yang selalu ada diujung kamera ku, masuk kedalam video yang entah kenapa sekarang dia ada dan nyata, akan menemaniku, menemani perjalanan ini selanjutnya. Bismillah, semoga semuanya berjalan dengan lancar,  dan semua berjalan sesuai d...