Dan
pertanyaan-pertanyaan dalam hati yang kerdil itu selalu sama…
"Mengapatak juga Cinta itu dapat diraihnya?"
Barisan kata yang membendung rasa
ingin tahu yang sangat dalam, yang terkadang sekaligus menutup
pengalaman malu, kecewa dan kesedihannya,
Seolah-olah hanya dirinyalah manusia yang
paling gagal dilahirkan oleh Bunda yang pernah mengajarkan cinta dan
kesabaran di muka bumi,
Yang aku tahu,
belum ada seorang pun yang bisa memberikan cinta sesempurna harapan
dalam angan,
seperti dalam film roman yang menggugah dan berakhir
dengan sempurna; keduanya bersatu dalam pelukan dan senyuman,
Selama aku hidup belum pernah kutemukan pikiran dan hati yang dirundung cinta bersih dari dosa dan kegagalan,
Dalam hati mereka yang kedua raganya
telah bersatu, lantas mengapa selalu ada di dalamnya bayangan seseorang
yang lain; entah yang disuka, disayang, dicinta atau bahkan dibenci?
Kulalui lembar-lembar kehidupan
untuk mendapatkan cinta, tapi tak pernah kubaca apalagi kurasa tentang
lembaran-lembaran keberhasilan dalam mencinta, tatkala akhir lembaran
berupa kebuntuan, seolah-olah hati terus berharap akan ada
lembaran-lembaran cinta yang sesuai dengan harapan akan
kesempurnaan… walau kata terakhir dalam kisah itu tercantum secara
implisit kata "gagal"…
"Gagal, Salah, Bodoh, Gagal, Salah, Bodoh…"
pertanyaan-pertanyaan dalam hati yang kerdil itu selalu sama…
"Mengapatak juga Cinta itu dapat diraihnya?"
Barisan kata yang membendung rasa
ingin tahu yang sangat dalam, yang terkadang sekaligus menutup
pengalaman malu, kecewa dan kesedihannya,
Seolah-olah hanya dirinyalah manusia yang
paling gagal dilahirkan oleh Bunda yang pernah mengajarkan cinta dan
kesabaran di muka bumi,
Yang aku tahu,
belum ada seorang pun yang bisa memberikan cinta sesempurna harapan
dalam angan,
seperti dalam film roman yang menggugah dan berakhir
dengan sempurna; keduanya bersatu dalam pelukan dan senyuman,
Selama aku hidup belum pernah kutemukan pikiran dan hati yang dirundung cinta bersih dari dosa dan kegagalan,
Dalam hati mereka yang kedua raganya
telah bersatu, lantas mengapa selalu ada di dalamnya bayangan seseorang
yang lain; entah yang disuka, disayang, dicinta atau bahkan dibenci?
Kulalui lembar-lembar kehidupan
untuk mendapatkan cinta, tapi tak pernah kubaca apalagi kurasa tentang
lembaran-lembaran keberhasilan dalam mencinta, tatkala akhir lembaran
berupa kebuntuan, seolah-olah hati terus berharap akan ada
lembaran-lembaran cinta yang sesuai dengan harapan akan
kesempurnaan… walau kata terakhir dalam kisah itu tercantum secara
implisit kata "gagal"…
"Gagal, Salah, Bodoh, Gagal, Salah, Bodoh…"
Comments