Ketimpangan ini semakin nyata di hubungan kita berdua
Di satu sisi semakin berapi-api, sementara dirimu meredup dalam kejenuhan
Sungguh ironis bila menilik masa lalu kita menuju jenjang ini
Dirimu hadir disaat luka menganga di hati hampir tertutup sempurna
* Bukti-bukti nyata kusimpan rapi, karena kuanggap segalanya
Mungkin bagimu hanyalah omong kosong belaka,
yang tak layak dan tak berharga
Engkau adalah permaisuri berparas jelita,
sementara aku hanyalah budak buruk rupa
Ku hargai semua memori,
tapi saat ini tak ada lagi sinergi
Inilah saatnya tuk berlari berlawanan arah hati
Anggap saja aku bakteri yang ingin cepat kau cuci, ku rela kau caci
Demi kehendakmu ini, ku rela pergi
Demi kehendakmu ini, anggap aku mati
Kata maaf tak berarti, kekecewaan tak terbilang
Balas dendam tak berguna, kenangan ini terkunci
Kini ku pergi, entah kapan kembali
*tutup cerita yang telah lalu
buka lembar baru
dengan segenggam harapan bersama dirinya
yeah ...
Comments